Metode Pembelajaran Demonstrasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini metode-metode yang ditawarkan dalam kegiatan pembelajaran terus mengalami perkembangan. Para guru atau pendidik dituntut mampu menguasai beberapa metode pembelajaran. Dengan menggunakan metode dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru memperoleh kemudahan dalam memberikan pemahaman dan transfer ilmu pada peserta didik. Mengingat pentingnya kegiatan pembelajaran yang berhadapan langsung dengan peserta didik, maka sebisa mungkin seorng guru mampu mengelola peserta didik yang ada dikelas dengan baik.
Selanjutnya pada makalah ini akan dipaparkan beberapa hal yang berkenaan dengan metode pembelajaran Demonstrasi. Bila kita ketahui sebelumnya, metode tersebut merupakan salah satu metode pembelajaran yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran hingga saat ini. Hal yang berkenaan dengan pengertian dan konsep dasar, langkah-langkah yang dilakukan pada metode Demonstrasi serta kelebihan dan kelemahan di dalamnya akan di jelaskan pada makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini, mampu memberikan pengetahuan pada para pembaca yang budiman, serta memberikan gambaran mengenai metode pembelajaran Demonstrasi.
B. Rumusan Masalah
- Apa pengertian dan konsep dasar Metode Pembelajaran Demonstrasi?
- Bagaimana langkah-langkah melakukan metode pembelajaran Demonstrasi?
- Apa saja kelebihan dan kelemahan yang ada pada Metode Pembelajaran Demonstrasi?
C. Tujuan Pembahasan
Memahami arti dan konsep dasar pada Metode pembelajaran demonstrasi.
Mengetahui langah-langkah yang di lakukan pada metode pembelajaran Demonstrasi.
Mengetahui Kelebihan dan kelemahan pada Metode Pembelajaran Demonstrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Konsep Dasar Metode Pembelajaran Demonstrasi
Demonstrasi merupakan salah satu metode yang cukup efektif karena membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Demonstrasi menuntut peran peserta didik untuk mengasah rasa keingintahuan dan pengetahuan dengan melakukan pengamatan secara intensif dari hasil penyampaian materi yang disampaikan dan disajikan oleh pendidik. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.
Secara khusus terdapat beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai metode demonstrasi. Menurut Saiful Sagala (2005) metode demonstrasi adalah petunjuk dengan proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta didik secara nyata. Pendapat yang lain, menurut Muhibbin Syah, metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah, metode demonstrasi merupakan metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Dalam arti lain, metode demonstrasi merupakan serangkaian proses pembelajaran yang disampaikan oleh seorang instruktur atau guru yang meliputi menunjukkan serta memperlihatkan suatu proses tertentu sehingga siswa dapat secara langsung memahami secara mendalam materi yang disampaikan oleh instruktur atau guru. Dalam metode demonstrasi diperlukan keterampilan atau teknik tertentu yang perlu dikuasai oleh guru sehingga materi yang akan disampaikan dapat diserap serta ditangkap oleh siswa dengan baik. Selain itu, dengan menggunakan metode demonstrasi maka proses belajar siswa menjadi lebih terarah dan hasil pembelajaran lebih berkesan dan melekat dalam diri siswa.
Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri. Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang memerlukan teknik khusus dalam penerapannya yang dapat dikombinasikan dengan metode demonstrasi supaya semakin efektif dan menunjang keberhasilan kedua metode tersebut.
Setiap metode pembelajaran pasti memiliki suatu landasan atau pedoman dasar yang menjadi titik berkembangnya suatu metode yang biasa disebut dengan konsep.
Terdapat beberapa konsep dasar yang digunakan sebagai acuan di gunakannya metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa konsep dasar tersebut diantaranya dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Pembelajaran ini digunakan khusus pada materi yang memerlukan peragaan media atau eksperimen.
- Metode penyajian pelajaran dilakukan dengan cara memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik tentang satu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau sekedar tiruan.
- Demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
- Peran peserta didik hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret.
- Selain konsep di atas, alasan terpenting para pendidik atau guru menggunakan metode ini bertujuan agar siswa mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Misalnya menggunakan kompor untuk mendidihkan air.
B. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Pembelajaran Demonstrasi
- Tahap Persiapan
- Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses demonstrasi berakhir.
- Menyiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan dilakukan.
- Melakukan uji coba demonstrasi.
- Tahap Pelaksanaan
Langkah Pembukaan
Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya:
- Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
- Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.
- Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.
- Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
- Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.
- Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
- Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
- Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
- Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi telah selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pembelajaran Demonstrasi
Dalam setiap metode pembelajaran tentunya terdapat kelebihan dan kelemahan baik pada sistem, persiapan bahkan pelaksanannya di lapangan. Beberapa kelebihan metode pembelajaran demonstrasi adalah sebagai berikut:
- Verbalisme akan dapat dihindari, sebab peserta didik disuruh langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
- Peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga peserta didik dapat menangkap hal-hal yang penting.
- Proses pembelajaran lebih menarik, karena peserta tidak hanya mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
- Peserta didik memiliki kesempatan untuk membandingkan teori dan kenyataan, dan meyakini kebenaran materi pembelajaran.
- Memperoleh pengalaman praktek.
- Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan peserta didik akan dapat dijawab waktu mengalami proses demonstrasi.
Dalam beberapa referensi menyimpulkan kelemahan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:
- Memerlukan persiapan yang lebih matang.
- Memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadahi sehingga pembiayaannya lebih mahal.
- Memerlukan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut bekerja lebih profesional.
BAB III
KESIMPULAN
Metode pembelajaran demonstrasi merupakan metode yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menerangkan suatu materi atau bahan pelajaran dengan menggunakan cara peragaan baik secara langsung ataupun menggunakan suatu media pembelajaran.
Konsep dasar metode demonstrasi ialah terbatas pada materi yang memerlukan peragaan atau eksperimen serta proses pembelajaran dilakukan dengan mempertunjukkan suatu rangkaian proses secara lebih konkret.
Langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga tahapan, yakni tahap persiapan meliputi segala perlengkapan bahan maupun materi, tahap pelaksanaan meliputi rangkaian kegiatan inti dari demonstrasi, dan tahap mengakhiri meliputi refleksi dari hasil proses demonstrasi secara keseluruhan.
Adapun kelebihan dari metode demonstrasi diantaranya memberikan kesempatan kepada perserta didik dalam membandingkan teori dan kenyataan dalam memperdalam materi, lebih variatif karena peserta didik tidak hanya mendengar namun juga dapat melihat secara langsung peristiwa yang terjadi, serta dapat memfokuskan peserta didik untuk menangkap penyampaian materi secara lebih efektif.
Kelemahan dari metode demonstrasi diantaranya Memerlukan persiapan yang lebih matang, memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadahi sehingga pembiayaannya lebih mahal serta memerlukan ketrampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut bekerja lebih profesional.
Daftar Pustaka
Bahri, Syaiful dan Aswan, Zain. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja RosdaKarya.
Mulyono. 2011. Strategi Pembelajaran, Menuju Efektivitas Pembelajaran di Abad Global. Malang: UIN Maliki Press.
Ngalimun. 2013. Strategi Dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Roestiyah. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Komentar
Posting Komentar